GIN NO SAJI A.K.A SILVER SPOON, SLICE OF LIFE YANG UNIK

Yo Omera!

Maul desuwa~   #plak!

Dengan ilmu kesoktahuan yang menjulang tinggi, Maul pengen menulis sedikit pap skipap pap tentang salah satu manga keren yang berjudul “Gin No Saji” atau “Silver Spoon” karya Arakaw Hiromu-Sensei.




Arakawa Hiromu-sensei sendiri adalah seorang Maestro yang berhasil menyita perhatian dunia, manganya yang terdahulu “Fullmetal Alchemist” berhasil menjadi salah satu manga paling digemari dunia. Terlebih setelah tayangnya anime “Fullmetal Alchemist Brotherhood”, yang  sempat merajai myanimelist.

Pertama kali baca ini manga adalah setelah menonton anime season satunya. Gue yakin kebanyakan otaku Indonesia akan lebih tertarik baca manga yang muncul animenya terlebih dahulu ketimbang baca manga murni dari awal. Ya memang beberapa senpai di sana banyak yang murni membaca manga aja, tapi kalau yang kelas bawah macem gue ini ya memulai sesuatu dari animenya.

Gin no Saji adalah terobosan unik dalam dunia manga, saat hampir semua yang bertema “school” itu menampilkan kisah cinta, hiruk pikuk pelajaran, liburan ke pantai, dan berbagai problema “masa masa SMA”, Arakawa Hiromu justru malah memperlihatkan bagaimana siswa-siswi jepang yang serius dan sudah menyusun masa depan mereka sejak bangku SMA. Yezo Agricultural Highschool adalah setting utama manga ini, kalau di Indonesia kita bisa samain sekolah ini dengan secamam SMK Pertanian.

Character Development yang luar biasa ditunjukkan di sini. Bagaiman main chara merangsek menuju tangga kedewasaan dimana hidup “tanpa mimpi” yang dia jalankan justru mendobrak dinding “ketidaktahuan” yang selama ini mengelilinginya. Hachiken Yugo, seorang lulusan SMP di Sapporo yang bisa disebut sebagai salah satu kota besar, bersekolah di SMK Pertanian Yezo – Hokaido. Sekolah SMP nya adalah sekolah persiapan, di Jepang banyak sekolah semacam ini, yang memasang KKM dan standar tinggi untuk persiapan agar masuk ke SMA Favorit yang akan memudahkanmu masuk ke Universitas kelak. Wajar sih, pendidikan di Negeri Sakura ini memang demikian, semua disiapkan sejak dini agar setiap anak dapat mengarahkan mimpinya di jalur yang benar.

Ada 4 jurusan yang disediakan, Peternakan/Pengolahan Susu, Penilitan Makanan, Penelitian Pertanian, dan Teknik Pertanian (Lebih ke Tukang dan Mesin-mesin). Pertanian di Jepang sana memang sudah modern, semua prosesnya melibatkan mesin untuk mempermudah dan untuk efisiensi hasil. Nah, Hachiken ini diterima di jurusan Peternakan/Pengolahan Susu yang merupakan jurusan favorit di sana. Ketika anak-anak lain masuk jurusan itu lewat jalur rekomendasi, Hachiken justru mengambil jalur reguler alias tes.

Yang menjadikan Manga ini unik adalah, kebanyakan siswa di sana adalah anak seorang petani atau peternak, atau yang punya latar belakang tersebut. Sedangkan Hachiken memilih Yezo karena selain memiliki asrama, dia berpikir bisa jadi yang terbaik di semua mata pelajaran di kelasnya. Memang, Hachiken selalu terobsesi menjadi yang terbaik, karena tuntutan sang ayah.

Di hari pertamanya, dia sudah tersesat karena mengejar seekor anak sapi. Beruntung dia bertemu Mikage Aki (P) yang kemudian menekan tombol “start” manga ini. Semua usaha yang dia habiskan worth dengan hasil yang dia dapat. Begitulah cara pandang orang-orang di manga ini. Hachiken yang awalnya mengira bisa dengan mudah merajai kelas karena bersaing dengan sekumpulan anak kampung, justru harus menelan pil pahit. Dia memang juara umum diangkatannya untuk pelajaran akademik, namun soal kejuruan, dia justru tidak bisa melampaui anak terbodoh di kelasnya.

Banyak hal yang memaksanya merubah gaya hidup dan pola pikirnya. Seperti dia diharuskan bangun jam 5 pagi untuk piket di kandang ayam. Melihat sendiri dan terlibat langsung proses pengumpulan telur ayam, hingga dia mual. Hingga akhirnya bisa merasakan puncak tertinggi dari rasa telur ayam segar yang selama ini tidak mungkin dia rasakan dari telur di supermarket.

Unsur komedi di manga ini sangat bagus, gak dipaksakan. Kamu bisa ketawa ngakak sekeras kerasnya sampe saatnya kamu dibuat berbinar-binar kagum. Ada saja tingkah kocak para siswa pertanian yang bikin kita geleng geleng kepala. Ada juga banyak adegan yang “Heart Warming”. Salah satu yang jadi daya tarik adalah “Romance Comedy” antara Hachiken dan Mikage yang memicu kita dari ngakak sampai tersipu malu, aw~ ahay!



Banyak konflik yang dibuat sampai akhirnya pembangunan karakter dari Hachiken sendiri begitu nyaman untuk terus diamati.

Bangun jam 4 pagi untuk membersihkan kandang kuda, membantu kelahiran sapi, membesarkan babi hingga siap di jagal, membantu memerah susu sapi hingga puncakknya, Hachiken harus menghadapi pahitnya dunia peternakan yang menggulingkan peternak kecil. Salah seorang temannya yang bernama Komaba Ichiro harus berhenti bersekolah dan bekerja di ladang/peternakan orang untuk membantu ibunya setelah peternakannya bangkrut akibat hutang.

Bersama dengan masalah yang kian muncul, Hachiken memutar otak dan mencari cara agar bisa membantu setiap peternak kecil yang kesulitan. Di sisi lain dia juga harus menghadapi konflik penuh ketegangan dengan ayahnya yang keras kepala.


Sayangnya manga ini harus hiatus saat hampir mencapai klimaksnya. Tapi ini masih menjadikan manga ini sebagai Manga yang paling layak ditunggu versi Maulhihi.