Apakah kalian tahu apa itu motivasi?
Menurut tatanan Bahasa Indonesia yang disusun dalam sebuah
buku bernama KBBI, motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang
secara sadar atau tidak sadar, untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan
tertentu.
Sadar dan tidak sadar? Benarkah? Dan akhirnya aku
menyadarinya kemarin, bahwa motivasi juga bisa timbul dari sesuatu yang semu
dan tanpa kita sadari.
Ini hanyalah sebuah curahan ego diri, tentangku dan karakter
fiksi yang menginspirasi. Sedikit kisah hidupku yang abu –abu dengan seorang
karakter fiksi dari dunia 2 dimensi. Mungkin aku bukan yang pertama, mendapat
motivasi darikarakter yang tidak nyata. Tapi, bagiku ini yang pertama kalinya
aku disadarkan, bahwa hidupku dirubah olehnya.
Ini terlalu berlebihan, kutulis semua hanya karena sebuah
gurauan seorang teman. Seminggu lalu aku baru mengenalnya, dia tak tahu aku
siapa dan apa karakter kesukaanku, terutama karakter one piece. Dia menanyaiku
sebuah saran, kujawab perlahan dengan nada bercanda, namun dia menanggapi
berbeda. Terlontar dari mulutnya sebuah kalimat yang membuatku terdiam dan
tidak bisa tidur semalaman.
“Kamu itu seperti Usopp dalam manga One Piece, punya banyak
ide gila dan pemikiran kritis, mencoba segala sesuatu yang kau anggap perlu,
meski akhirnya tidak bisa ahli dibidang itu.”
Mendengar kata demi kata darinya membuatku berpikir dan
menggumam,
“Kok aku baru tau ya?”
Lalu kuberanikan diri bertanya,
“Memangnya aku seperti itu?” dan dia menjawab,
“Ya, kau jenaka dan banyak ide, meski terkadang hiperbola
bila berkata, jika dicermati kata katamu pasti ada benarnya.”
Aku hanya bisa geleng – geleng kepala, darimana dia tau
bahwa aku suka Usopp, darimana dia tahu bahwa aku mengagumi Usopp. Separah
itukah aku, hingga tingkahku seperti itu? Atau mungkin dia yang terlalu
menyukai One Piece hingga menilai seseorang dengan karakter yang ada dalam
manga itu? Entahlah, aku tak mengerti. Setauku aku tak pernah memberitahunya
bahwa aku suka One Piece.
Usopp Yang Menginspirasi
“Hisatsu Midori Boshi” jurus andalan yang tak pernah asing
dari telinga, dan tak pernah diri ini bosan mendengarnya. Tokoh fiksi yang
hidup dalam 1% hidupku. Bagiku One Piece hanyalah 1% dari hidup. Aku fokus pada
dunia yang aku jalani 99%, yaitu kehidupan nyata. Namun kujadikan 1% itu
sebagai bahagiaku saat 99%ku bermuram durja.
Usopp adalah karakter pertama yang aku suka, dan sampai
sekarang dia menjadi nomor satu. Tak peduli seberapa pintar Chopper, selucu
apapun Brook, sekuat apapun Luffy, seromantis apapun Sanji, seLaki apapun
Franky, segagah apapun Zoro, ataupun secerdas dan seindah apapun Robin dan
Nami, karakter ini terlanjur lengket di hati.
Seorang pembohong? Ya, dia seorang pembohong. Seorang
pengecut? Ya, dia seorang pengecut. Seorang yang paling lemah? Ya, paling lemah
dan tetap kusuka. Terkadang aku berkaca pada hidup maya, seperti apakah aku?
Aku tak kunjung mendapat jawabnya. Awalnya kusuka karena dia satu satunya yang
biasa, menggambarkan kekuatan terpendam yang sebenarnya tersimpan dalam hidup
setiap manusia, itu adalah MAU BERUBAH!.
Dia adalah gambaran manusia biasa, lemah dan sensitif
hatinya. Namun waktu perlahan mengubahnya, menjadi seorang kesatria yang ia
impikan sejak lama. Darinya aku belajar bermimpi, aku sadar bahwa mimpi itu tak
perlu menjadi yang terbaik, cukup mengalahkan diri sendiri dan menjadi kesatria
yang gagah berani.
Perubahan Usopplah yang menurutku paling mengejutakan,
seorang pembohong ulung yang lemah diawal cerita. Berubah menjadi tokoh vital
yang memberi banyak peran yang tak mungkin bisa digantikan oleh karakter lain,
hanya ia dan satu – satunya.
Bukan bual kuungkapkan, penciptanya sendiri yang memaparkan,
bahwa ia adalah yang terlemah dalam kelompok hebat itu. Namun ada satu makna
tersirat dalam cerita yang selama 8 tahun ini terus kubaca, si lemah adalah
satu – satunya, yang bisa memaksimalkan kerja otaknya.
Mungkin kau tak tahu, selain Sanji, dan para wanita, hanya
ia yang bisa memasak.
Mungkin kau tak tahu, tidak ada yang tahu cara mengendalikan
semua fitur milik Sunny kecuali ia dan Franky.
Mungkin kau tak tahu, ia mempunyai banyak koleksi buku,
selain Robin, Chopper dan Nami.
Mungkin kau tak tahu, ia punya bengkel khusus untuk membantu
krunya.
Mungkin kau tak tahu, ia adalah yang terdekat dan terhubung
ke semua kru tak terkecuali para wanita.
Masih banyak lagi yang tersembunyi darinya, yang jelas dia
adalah gambaran seorang yang baik, seperti air yang bisa masuk kewadah dengan
bentuk apa saja. Dia juga seperti busa yang bisa menyerap ilmu dengan baik.
Bagiku dia adalah wakil kapten satunya, selain Zoro tentunya.
Masih ingatkah engkau? Saat ia membakar bendera pemerintah
dunia, si penakut inilah yang menjadi tersangka utama. Menabuh genderang perang
pada dunia, karena perintah seorang jendral sembrono yang tak kenal maaf bila
temannya disakiti.
Masih ingatkah engkau? Saat ia menembak peluru meledak
ciptaannya dari jarak yang bahkan senapan pun tak mencapainya. Sambil
bercucuran darah dia acungkan jari kelangit dengan bangga! Dibalik topeng itu,
ia simpan kasih sayang kepada seorang teman. Karena berharganya teman itu, ia
jadikan jarak dan angin sebagai kawan.
Masih ingatkah engkau? Saat ia berteriak pada Luffy yang
terkapar lemah. Semangatnya membangkitkan Luffy! Atau saat ia yang terluka
hatinya, membela teman yang sudah tak mungkin berlayar lagi? Dia tantang
kaptennya sendiri!
Yang membuatku merinding dan menitikan air mata adalah saat
ia mendapatkan kekuatan dari para terpilih, melihat aura dari jarak yang bahkan
meriampun mustahil mencapainya. Dengan senjata yang tidak biasa, dengan penuh
harap dan percaya pada kapten tercinta, sekali lagi otaknya bekerja luar biasa.
Bagai seorang ahli fisika, ia susun sebuah rencana gila, tanpa percobaan dan
hanya sekali perhitungan, sekali lagi ia tumbangkan si momok negeri Dressrosa.
Kini aku sadar kenapa aku menyukainya, dia perlahan mengubah
hidupku. Aku yang pecundang ini menemukan titik terang, bahwa bermimpi adalah
suatu hal yang penting. Bukan untuk jadi yang terbaik, tapi karena aku adalah
manusia biasa. Setidaknya dengan bermimpi, hidupku punya sesuatu untuk dicapai.
Terlepas dari mimpi itu terwujud atau tidak, setidaknya aku mencoba melakukan
yang terbaik yang aku bisa.
Ini adalah tulisan tentang seorang semu yang mengubah
hidupku.
Usopp hidup dalam perih lingkungan yang “benci” dirinya.
Berlari setiap hari, menghindari lemparan bakul dan panci dari warga yang pura
– pura emosi. Hidup sebatang kara di usia belia, tapi tak sekalipun ia mengiba,
meminta hidupnya diperlakukan selayaknya. Bohong adalah jalan yang ia ambil
untuk menghibur diri, karena dirumah sepilah yang setia menemani.
Bayang seorang ibu yang telah lama mati, dan sang ayah
pemberani yang meninggalkannya demi sebuah impian bodoh, menjadi bajak laut!.
Hatinya mungkin menangis, tapi tak sekalipun ia tampakkan wajah muram pada 3
pengikut setianya. Syrup yang selalu damai, Kaya sang calon dokter hebat, dan 3
orang kesatria pemberani selalu setia menanti, kapal hebat dengan bendera topi
jerami menepi, dan seorang pembohong ulung yang sudah berhasil meraih mimpi.
Untuk seorang lemah yang sedang mengubah diri demi wujudkan
mimpi, aku sampaikan terima kasih untuk segalanya. Meski kutahu kau tak nyata,
meski kutahu kau semu belaka, rasa terima kasih ini tetap untukmu.
Mungkin alasanku terlalu sederhana, tapi kesederhanaan
inilah yang benar adanya.
Adakah dari kalian yang mendapat motivasi serupa? Atau
mungkin punya cerita sendiri dengan karakter yand disuka? Mungkin tak sopan aku
bertanya, hanyalah sebuah ego diri yang kutulis dalam kisah singkat ini.
Kuharap kalian tak sungkan untuk berbagi cerita.
Terima kasih telah membuat 1% hidupku berbunga bahagia,
terima kasih Usopp yang jenaka, One Piece yang melegenda, dan Eiichiro Oda sang
Maestro Manga.
“Dream as you will live forever, and live as if you’ll die
today.”
~ Chaosmyth by ONE OK ROCK.