Dark Side of Indonesian One Piece Fans.

Aw, Maul desu~



Sebelumnya Maul pernah menulis kesotoyan “Fandom One Piece” (yang mau buang-buang waktu bisa cek ke maulhihi.blogspot.co.id)

Nah! Kali ini Kesotoyan Maul naik pangkat jadi Stadium 4 alias Kronis.

Kita terlampau bangga dengan satu judul Manga yang katanya TERBAIK DI DUNIA VERSI JUMLAH PENJUALAN. Bahkan Manga ini tercatat di GUINESS BOOK of RECORD sebagai 1 Judul komik dengan angka penjualan tertinggi di dunia.

Kebanggaan ini yang kemudian melahirkan Fanboy Super Kritis dan Fanboy Super Apatis. Dua kubu ini selalu berseteru dan memicu lahirnya sekte pembenaran hingga sekte maha benar Oda. :v

Kita hanyut terbawa jeram cerita yang beriak, hingga terbuai gelombang-gelombang dahsyat tentang kerennya petualangan Luffy dkk, sampai akhirnya kita menutup mata tentang pesan-pesan yang sebetulnya menjadi selentingan dan sentilan sentulin Mas Oda sendiri. Tanpa di sadari, kita hanya berfokus pada kehebatan Oda dan Oda sendiri, tanpa berani menerka maksud dari topik yang diangkat oleh mas Oda.

Kita amat bangga dengan karakter yang menjadi “doppelganger” tokoh-tokoh di dunia nyata seperti Law-Valentino Rossi, Diamante-Mick Jagger, Franky- Jim Carrey versi Ace Ventura dll. Kita juga amat bangga ketika Oda menerapkan Latar-latar di dunia nyata menjadi Background/Latar Manga seperti saat Rumah Gadang dan Rumah Adat Batak di Zou. Kebanggaan itulah yang kemudian membuat kita berfokus kepada “Betapa Jeniusnya Oda” dan menjadi Fans Arogan yang lantang mengatakan “One Piece Adalah Manga Terbaik Di Dunia” hanya karena bermodalkan hal tersebut. Padahal masih banyak Mangaka dan Penulis Light Novel yang penuh Originalitas diluaran sana yang karyanya belum kita baca.

Ups, nyinyirnya kepanjangan LOL. Maul tidak sedang menjelekkan One Piece dan Oda, Maul hanya menyampaikan pandangan tentang betapa butanya Fanboy One Piece di Indonesia yang Over Reacting terhadap Manga ini, tapi penjualan komik fisiknya masih saja menduduki Rank ke 3 dibawah Conan dan Naruto, LOL SANGAT.

Sisi Gelap Fans OP Indo ini yang kemudian dijadikan peluang beberapa kalangan untuk menebar jala dan memanen keuntungan pribadi. Contoh kasus terbesar adalah TEORIS TERKENAL dengan akun Youtubenya yang mendulang RIBUAN DOLLAR, dari hasil PLAGIARISME dan PENGEMBANGAN TEORI ORANG LAIN.  Setali Tiga Uang dengan mereka yang mendulang ketenaran melalui tulisan orang lain hanya untuk menambah jumlah Likers/ Followers mereka.

Memang tak banyak Penulis/Reviewer One Piece di Indonesia yang Famous hingga dikenal banyak kalangan. Semua berkutat pada 2-3 nama besar saja setiap minggunya.

Kenapa hal ini bisa terjadi? Apakah gak ada yang bisa sebagus mereka?

BUKAN! Karena Fandom sekarang terlalu malas untuk menulis atau menyuruh adminnya menulis. Waktu adalah alasan utama yang biasanya dijadikan kartu as. Padahal dalam berbagi pandangan, tidak ada yang namanya BALAPAN bukan?

Contoh nyata sekarang adalah :

~ Puluhan Fandom menyisipkan kata One Piece dengan embel-embel Indonesia di belakangnya di berbagai media sosial. Puluhan Fandom ini kebanyakan berkegiatan memposting KARYA ORANG LAIN! Yang tak jarang membuat MEREKA MENUAI PUJIAN. WTF?? Mendapat pujian bukan dari Originalitas mereka. Lantas apa alasan mereka membangun Fandom? Famous? Kekinian? Kekerenan?

Jika tidak percaya, silahkan cek di Instagram/Fan Page FB.. Ketik saja One Piece dan akhiri dengan Indonesia dan buktikan sendiri.

Herannya, Fandom semacam ini justru lebih disukai pembaca, dengan ajaib mereka diagungkan.

Aku yakin betul bahwa 9 dari 10 oplovers Indonesia yang mengkoleksi FanArt / Wallpaper One Piece tidak tahu nama FanArt Maker/Pembuat Gambar tersebut. Karena dimata mereka hanya tentang keren-keren.

X : “Alah, begini aja sok kritis lu Ul! Yang pentingkan keren!”
M : “Lu kira bikin karya gak nguras waktu dan tenaga?”

Ada juga yang langsung buru-buru copas tulisan penulis kenamaan seperti Bung Tonyohoho dan Rokushikimaster dan mempostingnya ke Fandom mereka.


Mereka sudah izin, oke. Mereka mencantumkan sumber, oke. Namun mereka seperti tidak ingin memberi kesempatan kepada penulis lain dan malah menutup mata darinya. Sorry to say, banyak fans kacamata kuda yang langsung menjudge seseorang sebagai plagiat hanya karna tulisannya satu konsep dan satu pandangan dengan penulis favoritnya. Padahal penulis favoritnya juga manusia, dan menghargai setiap pendapat orang lain.

Hal yang paling DARK yang terjadi dalam lingkup Fans di Indonesia jika Maul urutkan sesuai pandangan sotoy Maul adalah sebagai berikut

1. Pencurian Karya dan Klaim.

Banyak FanArt Maker dan Penulis yang Karyanya diklaim sepihak oleh fandom-fandom “keren”. Bahkan tak jarang mereka dengan lantang menantang pembuatnya untuk pembuktian dan masih mendapat pembelaan fans butanya meski sudah jelas bersalah.

Salah satu kasus yang terkenal adalah kasus Wildan Strawhat, salah seorang FanArt Maker di Indonesia yang karyanya dicuri dan Watermarknya diganti oleh Website Penyedia Komik Ilegal, dan FP yang katanya terbesar di Indonesia (Meski Akhirnya Suspended by FB) :v

Banyak juga karya FanArt Maker Indonesia yang lalang melintang di berbagai grup dan akun fandom one piece tanpa dikenal oleh “PARA OPLOVER SEJATI”.

Bahkan salah satu FanArt Maker kenamaan seperti Re D Cal saja kena colong, dimana Fan Art Dragon miliknya dijadikan ACTION FIGURE.. Aw~

Begitu halnya dengan tulisan, banyak penulis terkenal yang merasakan pedihnya dicopy paste lalu diklaim.


2. Stereotype ala Fanboy


Pernah bertemu orang mengagungkan ENEL di atas segala? Atau Shanks? Akainu? Garp? LOL.

Ini juga adalah salah satu contoh kegelapan dan kebutaan level fans.

Memulai diskusi “SI ANU vs SI ANU Menang Siapa?” adalah cara mudah untuk menemukan species mereka. Para open minded biasanya justru yang menjadi Villain alias Penjahat dalam diskusi tersebut, karena biasanya para Penilai Subjektif adalah yang maha benar.

Semakin Subjektif dalam menilai = Semakin Benar Anda, Luarbiasa konyol bukan?


3. The Brokenhearted

Asosiasi Korban Sakit Hati, sebut saja begitu. Adalah perkumpulan gelap yang banyak ditemui di berbagai grup. Mereka adalah dasar dari Haters.

Kadang kita gak bisa bedain loh yang mana Haters yang mana Kritikus. Ada kok yang kalo kritik gak ketulungan pedes namun membangun, ada juga yang kritik tanpa alasan jelas.

Tipe seperti ini sangat sulit diberi pencerahan. Karena baginya, mengkritik adalah kehidupan. Biasanya mereka lahir dari Thread yang closed by admin atau yang dibully habis-habisan.

Mereka kemudian membalas hal itu dengan menjatuhkan orang lain, dengan menggunakan berbagai cara.


4. The Double Standard Fans

Yang ini amat simpel..

Dia berkata Luffy tidak lemah, tapi dengan lantang bilang Bigmom lemah.
Dia marah saat Enel diejek, tapi dia mengejek Shirohige yang mati terhormat.

Dia menanti Kru baru… Tapi tidak setuju ketika Jimbe Resmi jadi Kru. Karena dia anggota CC4nakama.

Ya pokoknya banyak deh, yang di sana bilang itu, di sini bilang ini. :v membingungkan dan menyulitkan tentunya.


5. The Hoax Producers

Banyak penebar Hoax yang memasang bait dengan embel-embel “TERUNGKAP”, “TERBUKTI”, “TERKUAK” dll padahal isinya hanya teori.

Ada juga konspirasi global seperti pemahaman Enel Setara Yonko, Zoro Anak Kaido, Caesar Pantas Jadi SHP, sampai Bigmom Yonko Terlemah dengan memasang opini-opini cerdas yang mengubur fakta yang ada.

X : “Menurut gue Roger itu masih Hidup”
M : “Faktanya Roger Mati”
X : “Wait Ul, kita kesampingkan dulu faktanya, gua ada pendapat cerdas nih”
M : “Faktanya…”
X : “Wait, faktanya disimpen dulu, kita kasih contoh baru, misalnya Roger itu hidup”
M : “Serah lu dah”

Dengan lantang menyatakan opininya lebih bagus dari fakta yang tersaji, dan hebatnya masih banyak respon “Sama, ane juga mikirnya gitu”, “Keren”.

Dan ketika ada yang kritik bahkan bully, mereka berteriak “HARGAI DONG! Admin mana Admin”.

Yaa.. begitulah, ujungnya Admin yang disuruh kerja keras. *sumpahinibukancurhat


6. ANIME = CANON

Anime memang mengadaptasi dari Manga, maka dari itu 90%  cerita adalah canon, tapiii itu tidak 100% bukan?

Biasanya yang seperti ini ngeyel sangat. Ketika disuruh baca manga mereka menolak. Mereka bilang lebih enak nonton Animenya aja, tapi mereka masih ngeyel kalo Going Merry mendarat di G8 setelah terjun dari Skypea, dan terang-terangan membantah kalo Zeff memakan kakinya sendiri. Duh..


7. Terancam penjara karena tuduhan penggelapan Pajak :v

===================================

Udahan akh…. Entar banyak yang ngambek.

Intinya Sisi Gelap ini harusnya diketahui oleh semua pihak, bukan untuk menjugde satu kalangan atau menjatuhkannya, tapi untuk kesadaran diri kita sendiri agar tidak menjadi seperti yang disebut di atas.


P.S : Maulhihi adalah contoh seburuk-buruknya Fans, dan tidak untuk ditiru. Aku bukan panutan mz.

Regards,
Maulhihi

USOPP'S GREAT ADVENTURE - CHAPTER 1



Dua tahun telah berlalu, dunia digemparkan oleh sebuah berita besar. Hari itu mendadak ramai, tidak seperti bisanya. Orang–orang desa nampak disibukkan membaca surat kabar. Hampir setiap warga kulihat membacanya sambil terlibat percakapan-percakapan yang nampaknya amat serius. Ayahku juga serupa, dia berdiam lama sambil menatap lembaran kertas pembawa berita itu. Ditatapnya sebuah halaman tanpa pernah menggantinya dengan halaman lainnya. Tiba-tiba….

“Terima kasih atas makanannya!  Ibu.. Aku pergi bermain dengan Ninjin dan Piiman seperti biasa ya..” Pamitku.

“Tamanegi, habiskan dulu makan siangmu” Saut Ibuku.

“Aku sudah kenyang, bu.” Timpalku.

“Tunggu Nak! Kemari sebentar!” tak biasanya Ayahku memanggilku.

“Y-ya? Ada apa, ayah?” kataku takut melihat Ayah memasang wajah serius seperti itu.

“Tentang berita pagi ini.. Apakah kau ingat Mugiwara An-chan(Abang) yang menghancurkan Enies Lobby 2 tahun silam?” tanya ayahku.

“Heh? I-iya tentu saja aku ingat! Kalau tidak salah mereka  pernah mampir  dan makan di restoran di desa ini.” jawabku sekenanya.

“Ah, benar! Benar, ano An-chan. Menurut berita ini, mereka akhirnya berkumpul kembali setelah menghilang tanpa kabar selama 2 tahun.” terang ayahku.

Jantungku hampir copot mendengarnya. Seketika aku mematung, tak percaya.

“Benarkah? Aku ingin lihat, aku ingin baca beritanya! Pinjami aku, ayah!” terangku sambil merebut surat kabar itu dari tangannya.

Lantas bergegas, aku ingin memastikannya dengan Ninjin dan Piiman di markas. Baru saja aku pakai sepatu kiriku, Ayah kembali memanggilku.

“Mau kemana kau?!”, bentak ayah.

“Hyaaa… Aku i-ingin ke tempat bi-biasa…” responku sambil ketakutan.

“Tamanegi, masuklah ke rumah! Ayah ingin bicara!” perintah ayah dengan nada tinggi.

“Bicara? Memang apa yang ayah ingin bicarakan”, tanyaku.

“Lepaslah sepatumu dulu, dan kita akan bicara” pungkasnya.

Kami berdua pun berbicara selayaknya seorang pria.

==================================

Beberapa minggu setelah pembicaraanku dengan Ayah. Dunia kembali gempar! Di dunia baru, kerajaan Dressrosa dinyatakan dalam tingkat bahaya “Awas!”. Kabarnya, terjadi pertarungan antara 3 generasi terburuk melawan Shicibukai Donquixote Doflamingo.

Namun, suasana pulau tampak hangat seperti biasa. Tidak ada kepanikan warga. Hanya ada 1 hal yang sama seperti beberapa minggu lalu, semua orang fokus dengan berita yang di muat surat kabar itu. Awalnya aku menanggapinya dengan biasa saja, namun setelah kutahu yang bertarung adalah “mereka” maka semangatku mendadak meletup-letup.

Kucuri Surat Kabar yang dibeli Ayah tadi pagi, dan membawanya berlari ke markas. Diperjalanan menuju markas aku dikagetkan oleh suara yang tak asing…

“Hoy, Tamanegiiii, hoooiii.” terdengar suara Piiman berteriak memanggilku.

“Piimaaaan, Piiman kah? Kau di mana?” tanyaku.

“Kesini, atas.. lihat ke atas!” suruhnya.

“Sedang apa kau di atas sana?” tanyaku pada Piiman yang sedang berdiri diatap rumahnya.

“Cepatlah masuk dan naik kemari! Kau harus lihat ini! Ninjin juga sedang menuju ke mari!” jawabnya singkat.

“Ah, dasar..” umpatku.

 Anehnya tidak ada warga yang memarahi kami seperti yang biasa terjadi. Semuanya sangat ceria, mungkin akan ada pesta rakyat atau semacamnya pikirku.

“Oouh.. Tamanegi, lihat! Lihat ini!” sambut Piiman kegirangan.

“Apa sih? Sebenarnya ada apa?” tanyaku.

“Lihat ke sana” perintahnya.

“Haaaaa? Sebenarnya? Apa yang tela…”

“Ini pesta, untuk kapten!” timpalnya sebelum selesai aku berbicara.

“Pesta? Kapten? Mungkinkah?” kataku berseri-seri.

“Bodoh! Kapten tidak akan pulang dalam waktu dekat!”, tiba – tiba Ninjin datang sambil memukul kepalaku.

“Aw.. sakitsakitsakit.. Lalu ini pesta apa?” tanyaku memastikan.

“Ayo turun, dan ikuti aku! Ninjin-sama yang baik ini akan memperlihatkan sesuatu yang luar biasa!” kata Ninjin.

*catatan penulis : Ninjin-sama sama seperti Ore-sama, yaitu panggilan yang mengagungkan diri sendiri/ sombong/ besar kepala.

Kami bertiga akhirnya turun, dan berjalan menuju pusat desa. Di sana telah berkumpul banyak orang. Hampir semua warga pulau berada di sana. Melihat kami berjalan mendekat, semua mata tiba–tiba memandang ke arah kami. Sejenak aku teringat perkataan ayahku beberapa minggu yang lalu.

“Tamanegi, maafkan ayah dan ibu. Tentang kejadian 2 tahun lalu. Maafkan kami!? Kami tidak tahu kalau Anak itu dan Mugiwara An-chan yang  telah mengusir bajak laut yang hendak membunuh Nona Kaya dan merampok desa kita. Juga tentang Kurahadol yang sebenarnya adalah seorang bajak laut keji. Aku tahu ini terlambat, tapi percayalah, Anak itu bukanlah orang yang jahat, dia memang pembohong, tapi anak itu adalah orang yang baik. Kami tidak benar-benar membencinya, justru sebaliknya. Kami mengejar dan memarahinya karena kami sangat menyayanginya. Maafkan kami yang menutupi kenyataan itu darimu.”

================================

“Wa… benar–benar ya?! Ayah dan anak sama-sama menjadi bajak laut! Tapi syukurlah dia baik-baik saja.”

“Kau sudah baca? Hebat bukan?! si Yassop itu benar-benar memiliki anak yang hebat!”

“2 tahun yang lalu aku masih berlari mengejarnya dengan membawa gagang sapu, tapi sekarang dia sudah mengejar mimpinya! Tidak bisa dipercaya! Semoga dia bertemu dengan si Yassop itu!”

“Si pembohong tengik itu sekarang adalah bajak laut yang hebat! Aku bingung harus kesal atau bahagia.. aaah siaaalllan, aku merindukanmuuu!”

Sayup terdengar obrolan warga desa, wajah Ninjin dan Piiman pun memerah mendengarnya. Mereka tersenyum bangga, karena memiliki kapten yang hebat. Aku masih belum mengerti situasi sebenarnya, apa yang sebenarnya terjadi? Terlihat Nona Kaya juga hadir di sana, lalu kami hampiri dia untuk bertanya.

“Ciaoss, nona” sapa kami.

“Hai, kalian bertiga” jawabnya dengan senyum manis.

“Nee… Sebenarnya acara apa ini? Kenapa semua terlihat gembira?” tanyaku.

“Ara-ara… Apakah kau tidak membaca berita pagi ini?” dia balik bertanya.

“Sudah kok! Hebat! Mugiwara mengalahkan Doflamingo!” jawab Piiman.

“Apakah kalian tidak melihat pos…”

“Hm.. cekcek.. Minna sama, terima kasih sudah berkumpul di sini”,Merry san memotong obrolan kami lewat pengeras suara.

“Seperti yang kalian tahu, tentang berita pagi ini, diharapkan semuanya untuk melakukan persiapan pesta nanti malam, di halaman mansion Ojou-sa… maaf.. Dokter Kaya.”

Merry san berbicara panjang lebar, tapi Nona Kaya malah mengajak kami memisahkan diri. Selama perjalanan menuju tempat sepi, wajah Piiman dan Ninjin begitu ceria. Aku yang tidak tahu apa-apa hanya  bisa pasrah menahan penasaran karenanya.

“Nona, bisakah kau memberitahuku apa yang  sebenarnya terjadi?” tanyaku.
“Ara, jadi kau belum tahu juga, Tamanegi?” jawabnya.

“Belum, daritadi mereka berdua hanya tertawa ketika aku bertanya”, kataku kesal.

“Ma..Ma… tenanglah, sebentar lagi kau akan tahu kok” timpal Ninjin.

Sesampainya di halaman samping, mereka berdua menatapku. Aku hanya menanti mereka berdua mengungkapkan apa yang terjadi, sementara Nona Kaya menatap kami dengan senyum penuh arti.

“Yoshaa… Bersiaplah untuk tidak pingsan Tamanegi… Taraa…!!!” Ninjin mengeluarkan sebuah poster buronan.

“Eeeeh?!! Itukan hanya poster Sogeking, memangnya ada apa dengan poster itu Ninjin?” tanyaku padanya.

“Shishishi… ini adalah poster kapten yang aku temukan di lemari ayahku! Dia menempelnya di sana!” katanya bangga.

“Jadi ini yang kau rahasiakan sedari tadi? Yaampun kukira ada apa”, jawabku lemas.

“Shishishi.. kalian berdua payah, lihat ini!” kata Piiman mengeluarkan sebuah buku.

“Buku? Sejak kapan kau tertarik dengan buku?” tanyaku.

“Ha.ha.ha, ini bukan buku sembarangan, ini adalah… jajang!”, jawabnya sambil memerkan potongan Koran berisi berita tentang Mugiwara.

*catatan penulis : “Jajang” adalah bunyi sfx yang sama dengan taraa- atau surprise*

“Ayahku ternyata penggemar Bajak Laut Mugiwara, dan dia juga tahu kalau Kapten berlayar bersama mereka, Hi.Hi.Hi!!” lanjutnya bangga.

Ternyata kejutannya tidak seperti yang aku bayangkan. Sedikit kecewa, namun aku juga turut bahagia karena ucapan ayahku benar adanya.

“Hihihihi, jadi kalian semua belum tahu yah?”, tiba-tiba Nona Kaya bertanya.

“Belum, memangnya masih ada lagi?” tanya Ninjin.

“Hm.. Baiklah kalau begitu.. ini adalah hadiah dariku, ini sengaja kami semua pisahkan agar kalian tidak melihatnya. Ini adalah hadiah kejutan dariku dan semua orang di pulau ini.” jawabnya.

“Nanti malam, kami semua warga desa akan mengadakan perayaan untuk keberhasilan Usopp san mendekati mimpinya, jangan lupa datang kerumahku ya.” kata Nona Kaya sambil tersenyum bahagia.

“Ha..ha..ha..hahahahaha in tidak sungguhan bukan? Kau bercandakan, Nona?” tanyaku.

“Tentu saja aku serius.” jawabnya sambil tersenyum.

Lantas Nona Kaya mengeluarkan selembar poster buronan dari saku belakangnya dan memperlihatkannya kepada kami.

“Bohong! Pesta? Untuk seseorang seperti dia? Dan dirayakan seisi pulau?” Kataku sambil menitikan air mata.

“Ini hanya bisa terjadi dalam mimpi, Ninjin.. cubit aku!” Sambung Piiman.

“Are? Kenapa aku menangis? Are Are? Kenapa air mataku turun deras begini?” Kata Ninjin.

“Kapten, kaptenkaptenkapten… Huaaaaa…” kami bertiga pun menitikan air mata, melihat poster baru yang baru saja diperlihatkan Nona Kaya.

Di sana dengan jelas terpampang nama dan wajahnya, orang yang paling dirindukan dipulau ini. Tidak lagi bertopeng, tidak lagi menggunakan nama samaran. Jelas tertulis di sana….

“DICARI! HIDUP ATAU MATI. GOD USOPP – 200 JUTA BERRY!”

USOPP’S GREAT ADVENTURE - CHAPTER 0



Chapter 0.
“Ada bajak laut datang, ada bajak laut datang, ada bajak laut datang”, suara itu selalu menggema setiap pagi. Terkadang aku terenyuh rindu, merangkul lututku sambil menjernihkan pikir,

“Sedang apa dia sekarang? Apakah dia masih sama, atau sudah menjadi seseorang yang berbeda?”

Selepas kepergiannya, aku dan dua sahabatku menjaga nona Kaya. Sama dengan kami bertiga, Nona sangat merindukan sosoknya. Dua tahun sudah sejak ia pergi, kini Nona semakin dekat dengan mimpinya, mejadi seorang dokter yang baik.

Setiap pagi ia menatap jendela kamarnya, melihat ke arah cabang pohon yang menua. Sekilas teringat sosoknya yang periang, yang heboh penuh kebohongan, namun hangat dan menyenangkan. Namun sesaat sadar menghampiri, sosok itu memudar terkena bias mentari.

=======================

Beberapa bulan setelah kepergiannya, lautan dihebohkan. Sebuah tragedi besar telah terjadi, tentang sekelompok pemula yang menantang pemerintah dunia. Warga desa heboh! Surat kabar pagi yang mengguncang seisi pulau. Kucari kesempatan untuk melihat isinya, dan malah terperanjat kaget luar biasa. Sesak napasku, dadaku serasa penuh, desir darahku, berdiri romaku, antara bahagia dan tidak percaya, tertulis di sana “Bajak Laut Mugiwara, Menantang Dunia!”

Beberapa lembar poster buronan turut serta. Terpampang wajah Luffy, Zoro, dan Nami di sana, juga ada beberapa orang yang tak pernah kulihat sebelumnya. Robin, Chopper dan Franky nama dan wajah mereka masih asing bagi kami. Namun, ada satu sosok misterius yang mengganggu pikiranku, sontak  aku berlari menuju markas rahasia, dengan harap mendapat jawabnya.

Setibanya di sana, nampak dua kawanku menatap sebuah papan. Tangan menobang dagu mereka. Sesekali Ninjin menggaruk kepalanya. Sementara Piiman memiringkan kepala sambil mengkerutkan dahinya. Rupanya keduanya sedang berduel catur seperti biasa.

“Hey, Minna, be.. berita besar, berita besar!” teriakku mengagetkan mereka.

“Ooy, Tamanegi, tenanglah sedikit!” ucapkan kawanku Piiman.

“Ga..wat.. ka..ka..kapten.. kapten..”

“Hoy, tenanglah, ini minum dulu” Ninjin menenangkanku.

“Gawat, Kapten, Kapten jadi buronan” ungkapku.

“Ha? Kapten? Buronan? HAHAHAHAHAHA, kau baru bangun tidur ya? Kau pasti bermimpi” ejek mereka tak percaya.

“Ini serius! Lihat, baca Koran ini” kutunjukkan sumber beritanya.

“Mu..gi..wa..ra, me..nan..tang..du..ni..a, mugiwara menantang dunia?” kaget Ninjin.

“Mereka bertanggung jawab atas kehancuran Enies Loby! Hebat bukan?” Ucapku,

“Mugiwara itu? Apakah benar mugiwara yang itu?” tanya Piiman.

“Tentu saja, lihat!” kutunjukkan poster buronan mereka.

“Woaaaa kereeen, waa mereka benar-benar telah menjadi bajak laut sungguhan”, respon mereka berdua.

“Pastilah bodoh, Luffy sudah pernah mendapat buronan seharga 30juta dan 100juta, Zoro juga mendapat buronan 60juta, dan di poster itu ada foto kapten kita, hahahaha”, kataku dengan bangga.

“Lihat! Monkey D Luffy, 300 juta, Zoro 120juta, Nami 16 juta, waaah mereka hebat!”, Ninjin terkagum-kagum.

“Robin? Chopper? Franky? Siapa mereka? Dan lagi, mana poster kapten kita??” Tanya Piiman.

“Bodoh! Kapten itu pengecut, jadi mungkin dia besembunyi agar tidak jadi buronan!” jawab Ninjin.

“Ck.Ck.Ck… Kalian terlalu meremehkan kapten kita!” ucapku.

“Haa? Hey Piiman, apa Tamanegi salah makan?” tanya Ninjin pada Piiman.

“Kurasa dia sedang demam.” Jawab Piiman.

“Aku baik-baik saja sialan!!” Protesku.

“Lantas, apa yang ingin kau tunjukkan sebenarnya??” Tanya Ninjin penasaran.

“KA.KA.KA… Bersiaplah kalian! Persiapkan diri kalian, jangan sampai pingsan!!” Kataku mengulur waktu.

“AAAaaaa mooo… Lama sekali kau!” Protes Ninjin.

“Oy oy, nii chan, sabar sedikit, kabar paling penting memang datangnya harus belakangan! Biar seru!” ungkapku.

“Ayolah Tamanegi, beritahu saja! Kau sungguh menyebalkan hari ini!” Kata Piiman.

Akhirnya aku menunjukkan hasil temuanku yang luarbiasa kepada mereka.

“Taraaaaa, lihat ini!” kataku sambil mengeluarkan poster terakhir.

“So..ge..king? siapa dia?” tanya Piiman kebingungan.

“Sogeking? Terus? Apalagi?” Kata Ninjin dengan kerut di dahinya.

“Oy oy, ayolah… Hi-dung… Hidungnya, Lihat hidungnya, hihihihi” jawabku cengengesan sambil menunjuk hidung di Poster.

Raut wajah mereka perlahan berubah, nampaknya mereka akhirnya menyadari sesuatu. Bahkan Ninjin sampai ternganga karenanya.

“Jangan-jangan?” Ninjin mulai sadar.

“Hihihi” tawaku sambil membanggakan diri.

“Waaaaaaa… Ini Kapten! Tidak salah lagi! Pasti dia! Ini Pasti Kapten! Sogeking ini pasti Kapten! Lihat hidungnya!” sambung Ninjin kegirangan.

“Tatatatata-tapi… 30juta? Apa ini nyata? Kapten adalah buronan seharga 30juta? Tidak bisa dipercaya!” Kata Piiman mebalas reaksi Ninjin.

“Bodoh! Tentu saja ini kapten! Pasti! Mungkin nilainya terlalu kecil, tapi ini jelas-jelas kapten!” pungkasku.

“Bukan begitu!?  Justru kupikir ini terlalu besar untuknya. Lagipula, lihat! Dia pakai topeng.” sanggah Piiman.

Kamipun sejenak terdiam, merenung dan mengingat sosok kapten kami. Kemudian kami lemas seketika dan langsung meragukannya. Maka dari itu, untuk memastikannya kami pergi menemui Nona Kaya. Kalau beliau, pasti akan tahu kebenarannya. Lagipula dia adalah orang yang paling peka untuk hal-hal berbau kapten.

Sesampainya di tempat Nona Kaya, kami tanpa basa-basi langsung menanyakannya.

“Hai Nona Kaya!” Sapa kami.

“Eh? Oh..Hai kalian semua…” dia menjawab sapaan kami dengan senyum manisnya.

“apa Nona sudah membaca surat kabar pagi ini?” tanyaku tanpa lagi basa-basi.

“Hm..? Oh.. yang itu? Kuharap Luffy san dan semuanya baik-baik saja,”  jawabnya.

“Kalau gitu, sudah lihat poster buronan mereka?” sambungku bertanya.

“Poster? Memangnya ada hal – hal seperti itu juga?” tanya ia bingung.
“Hm.. sudah kuduga, Merry san tidak mungkin memperlihatkanmu hal-hal seperti ini, apa boleh buat, lihat ini!” jawabku sambil menunjukan poster sogeking padanya.

“I-ini… Tidak salah lagi, ini dia, kenapa dia memakai topeng seperti ini? Dia juga terlihat babak belur, tapi  syukurlah jika dia baik – baik saja.” responnya bahagia sambil memeluk poster itu.

“Benar kan? Itu Kapten Kan?” serempak kami bertanya.

“Tidak salah lagi, ini dia. Akhirnya aku bisa melihatnya meski di poster, Ya Tuhan.. syukurlah dia baik-baik saja” jawabnya kegirangan.

“Sudah kuduga! Nona Kaya memang  ahli kapten!”, kata Ninjin.

“Tapi, kurasa warga desa tidak akan ada yang percaya bahwa itu kapten.” sambung Piiman.

“Tidak apa-apa!  lagipula kapten meminta kita merahasiakan perjuangannya. Ingat! kapten adalah orang yang bebas” jawabku.

“Kalau begitu, aku akan melanjutkan belajar kedokteranku, kalau-kalau dia pulang, aku jadi bisa merawatnya” kata Nona Kaya seraya pergi dengan senyum indahnya.

“Agggh… kapteeen!! Siaaall!!.. aku iri!!.. Kau punya pacar cantik yang menanti kepulanganmu!!” Teriak Piiman.

“Eh? Apa? Pacar? Aku? Eh.. eh.. anu.. soal itu.. anu… etto..” Nona Kaya menoleh dengan wajah merah, dia tidak bisa menyembunyikan rasa malunya.

“Hus! Piiman! Ninjin!.. Sssstt”, kataku sambil memberi isyarat untuk diam.
“Kalian bertiga.. ssstt… Ra.Ha.Si.A.. oke?”, kata Nona Kaya sambil meletakan 1 telunjuk dibibirnya dan mengedipkan mata kanannya.

“Ma-maafkan kami!”

“Sssst!!”

“Hahahaha” respon kami, disambut gelak tawa semuanya.

Sejak kejadian hari itu, kami merahasiakan keberhasilan kapten, hingga berita duka tentang menghilangnya “Bajak Laut Mugiwara”  tersebar ke penjuru dunia. Kami semua terpukul, terlebih kami tidak bisa menemukan berita apapun menyangkut keadaan kapten. Nona Kaya adalah orang yang paling bersedih, tapi hebatnya… ia tidak pernah lupa untuk tersenyum di hadapan kami. Kami tahu, bahwa hatinya pasti hancur, dan amat khawatir akan keadaan kapten. Namun kami tidak bisa berbuat apa-apa selain berharap, kapten baik-baik saja.